ARSY-2 a












bersambung ke ARSY 2-b



ARSY-2 b












bersambung ke ARSY -2 c



ARSY-2 c







ARSY- 1 d











ARSY- 1 c












bersambung ke ARSY-1 d



ARSY- 1 b












bersambung ke ARSY - 1 c



ARSY- 1 a












Bersambung ke ARSY-1b






Perjalanan Melintas dua shubuh
















Langit Tujuh dan 'Arsyun 'Azhim (4)

Langit Tujuh dan 'Arsyun 'Azhim (4)



Matapelajaran Pada Semester. VI :




Jika suatu model balok 11x11x11 – 1 itu terbuat dari balok-balok batu yang akan kita pisahkan sebagiannya untuk menjadikan dia suatu Piramida yang disebut Piramida 286 (yaitu piramida yang baloknya berjumlah 286), maka kita dapat melakukannya.





Memisahkan sebagian balok (11x11x11)-1 ini menjadi piramida 286 adalah pekerjaan menarik, karena piramida 286 memiliki lantai dasar 11x11 balok.



Piramida 286 ini mewakili ayat-ayat pada surat ke-2 pada Al-Qur’an yang ayatnya 286, dan ayat pertamanya berisi Alif Lam Mim saja, sehingga dapat dikatakan bahwa balok paling atas pada Piramida 286 mewakili Alif Lam Mim.



Pertanyaan pada Semester VI ini ialah ”Ada berapa balok yang disingkirkan dari balok 11x11x11-1 itu untuk menjadikan dia sebuah piramida 286 ?”.
Jawabnya 1330-286 = 1044.

Bilangan 1044 ini sama dengan 13pangkat dua+15pangkat dua +17pangkat dua +19pangkat dua

132 +152 +172 +192 = 169 + 225 + 289 + 361 = 1044

Ini berarti bahwa jika balok bongkaran itu kita susun menjadi piramida tumpul dengan lantai dasar 19x19, maka kita memperoleh piramida tumpul yang fantastik. Yaitu ini :



















Tidak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa Piramida Tumpul 13-19 ini adalah tangga lanjutan dari Piramida 286 untuk kemudian menjadi Piramida 19. Di sinilah kita memahami, mengapa di dalam Al-Qur’an ada kisah sebuah bangunan (Arsy) dipindahkan. Yaitu ’Arsy Ratu Saba’ di Saba’, dipindah ke Lembah Semut oleh orang berilmu Kitab pada zaman Nabi Sulaiman As.
Berkata yang di sisinya ada limu dari Kitab :”Aku bisa datangkan dia kepada mu sebelum kembali kepada mu pemandanganmu”. Maka ketika ia lihat dia terletak di sisinya, ia berkata :”Ini sebagian dari kelebihan Rabbi-ku..” (2740)

Berarti tugas kita pada semester VI ini adalah juga memindahkan piramida 286 ke atas piramida tumpul 13-19, sehingga terjadi Piramida 19.















Mengapa langit itu Tujuh sudah diproklamirkan sejak zaman Nabi Nuh As ?. Mungkin Matematika Islam bisa membantu kita untuk memahami itu.


Katakan: “Siapa Pemelihara Langit yang tujuh
dan Pemelihara ‘Arsy yang ‘Azhiim?”
(Al-Qur’an, surat ke-23 ayat 86)

Kedua bangunan ini sama-sama meiliki jumlah balok = 70x19

LANGIT TUJUH dan 'ARSYUN 'AZHIM (3)

LANGIT TUJUH dan 'ARSYUN 'AZHIM (3)


Jika satu yang disebut Shuduuril ‘Aalamin itu diletakkan di Bumi, maka kita akan faham mengapa Ka’bah dikatakan “diletakkan”.


Sesungguhnya rumah pertama yang diletakkan untuk manusia ialah
yang di Bakkah Mubarokah itu dan Peta untuk Alam semesta
(Al-Qur’an, Surat ke-3 ayat 96)

Kata ”Letakkan” itu, dikamuskan pada ayat ini :

Dan tidak mengapa atas kamu jika ada halangan bagi kamu dari hujan atau kamu sakit bahwa kamu letakkan senjata-senjata kamu,
(Al-Qur’an, surat ke-4 ayat 102)



Matapelajaran Pada Semester. V :


Sesungguhnya rumah pertama yang diletakkan untuk manusia ialah yang di Bakkah Mubarokah itu dan Peta untuk Alam semesta
(Al-Quran, surat ke-3 ayat 96)

Kita memahami mengapa ka’bah diletakkan. Tetapi memahami saja tidak cukup. Pelajaran pada Semester V adalah menghitung untuk lebih mengetahui.

Kubus dengan Balok 11x11x11 – 1 ini jumlahnya 1331 – 1 = 1330. Bilangan 1330 ini habis dibagi 19.

Yaitu 1330 : 19 = 70.

LANGIT TUJUH dan 'ARSYUN 'AZHIM (2)


Langit Tujuh dan 'Arsyun 'Azhim (2)
Matapelajaran Pada Semester.I :

Fenomena Langit yang tujuh ini merupakan matapelajaran pada Semester I. Di dalam dimensi dua (bidang) fenomena langit yang tujuh itu menggambarkan sebuah lingkaran dengan jari-jari tujuh. Itulah kode yang didustakan oleh para ilmuwan dari generasi ke generasi. Sampai-sampai Nabi Nuh As mengatakan di surat Nuh: ”Tidakkah kamu lihat bagaimana Allah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat”
”Apa tidak kamu lihat bagaimana Allah menciptakan
tujuh langit bertingkat-tingkat ?”
(7115)

Sampai sekarang para ilmuwan belum menemukan dan menjawab bagaimana dan untuk apa konstanta langit yang tujuh itu.
Pernyataan langit tujuh itu memberitahukan bahwa
ada lingkaran dengan jari-jari (R) = 7

Matapelajaran Pada Semester.II :

Fenomena Langit yang tujuh itu merupakan matapelajaran pada semester I. Pelajaran pada semester II nya adalah: ”Berapa keliling langit ini dalam dimensi dua ?”. Itulah awal perjalanan kita keluar dari kegelapan kepada cahaya.

Dari Pilar Al-Qur’an yang berisi Rumus 22/7, kita dapat tahu bahwa 7K = 22d, (d = 2R). Dan (K = Keliling). Sehingga K = (22 x 2 x 7): 7 = 44.

Jadi keliling Lingkaran itu adalah 44.


Matapelajaran Pada Semester.III :

Manusia sulit diajar dengan pola bulat, karena memerlukan integgral. Maka itu pola bulat ditransformasi ke pola petak.

Seperti ka’bah itu mewakili bumi yang bulat, tetapi nabi Ibrahim As cukup membuatnya petak, tidak harus bulat seperti bumi. Maka pelajaran pada semester III nya adalah, jika lingkaran yang bulat dijadikan petak seperti bujur-sangkar, maka berapakah panjang sisi bukursangkar itu ?
Jawabnya adalah 44:4 = 11.


Jadi langit yang tujuh itu jika diwakilkan kepada pola-petak pada dimensi dua, ia akan terwakilkan oleh bujursangkar dengan panjang sisi 11 satuan.

Matapelajaran Pada Semester.IV :
Jika bujursangkar dengan sisi 11 ini diwujudkan bentuk tiga-dimensinya, maka bentuknya itu adalah matapelajaran pada semester IV ini, yaitu bentuk KUBUS dengan volume 11x11x11.


Itulah wakil Alam Semesta dalam tiga dimensi.

Dengan demikian kita sudah dibawa keluar dari Alam Semesta. Kita telah melihat Alam Semesta dari luar. Itulah sebab mengapa langit perlu dikatakan tujuh. Agar kita bisa memahami bahwa Alam Semesta bagaikan Kubus yang rusuk-rusuknya 11 satuan.

Dapat dibuktikan bahwa di dalam Kubus 11 ini ada satu balok yang ditengah, yang disebut Shuduril ’Aalamiin. Kalau Kubus ini kita belah dua, kita bisa saksikan ada satu balok di tengah-tengahnya.



Bukankah Allah lebih mengetahui karakter apa-apa yang ada dalam Shudur Alam Semesta ?
(Al-Qur’an, Surat ke-29 ayat 10)

berlanjut ke LANGIT TUJUH dan 'ARSYUN 'AZHIM (3)