LANGIT TUJUH dan 'ARSYUN 'AZHIM (2)


Langit Tujuh dan 'Arsyun 'Azhim (2)
Matapelajaran Pada Semester.I :

Fenomena Langit yang tujuh ini merupakan matapelajaran pada Semester I. Di dalam dimensi dua (bidang) fenomena langit yang tujuh itu menggambarkan sebuah lingkaran dengan jari-jari tujuh. Itulah kode yang didustakan oleh para ilmuwan dari generasi ke generasi. Sampai-sampai Nabi Nuh As mengatakan di surat Nuh: ”Tidakkah kamu lihat bagaimana Allah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat”
”Apa tidak kamu lihat bagaimana Allah menciptakan
tujuh langit bertingkat-tingkat ?”
(7115)

Sampai sekarang para ilmuwan belum menemukan dan menjawab bagaimana dan untuk apa konstanta langit yang tujuh itu.
Pernyataan langit tujuh itu memberitahukan bahwa
ada lingkaran dengan jari-jari (R) = 7

Matapelajaran Pada Semester.II :

Fenomena Langit yang tujuh itu merupakan matapelajaran pada semester I. Pelajaran pada semester II nya adalah: ”Berapa keliling langit ini dalam dimensi dua ?”. Itulah awal perjalanan kita keluar dari kegelapan kepada cahaya.

Dari Pilar Al-Qur’an yang berisi Rumus 22/7, kita dapat tahu bahwa 7K = 22d, (d = 2R). Dan (K = Keliling). Sehingga K = (22 x 2 x 7): 7 = 44.

Jadi keliling Lingkaran itu adalah 44.


Matapelajaran Pada Semester.III :

Manusia sulit diajar dengan pola bulat, karena memerlukan integgral. Maka itu pola bulat ditransformasi ke pola petak.

Seperti ka’bah itu mewakili bumi yang bulat, tetapi nabi Ibrahim As cukup membuatnya petak, tidak harus bulat seperti bumi. Maka pelajaran pada semester III nya adalah, jika lingkaran yang bulat dijadikan petak seperti bujur-sangkar, maka berapakah panjang sisi bukursangkar itu ?
Jawabnya adalah 44:4 = 11.


Jadi langit yang tujuh itu jika diwakilkan kepada pola-petak pada dimensi dua, ia akan terwakilkan oleh bujursangkar dengan panjang sisi 11 satuan.

Matapelajaran Pada Semester.IV :
Jika bujursangkar dengan sisi 11 ini diwujudkan bentuk tiga-dimensinya, maka bentuknya itu adalah matapelajaran pada semester IV ini, yaitu bentuk KUBUS dengan volume 11x11x11.


Itulah wakil Alam Semesta dalam tiga dimensi.

Dengan demikian kita sudah dibawa keluar dari Alam Semesta. Kita telah melihat Alam Semesta dari luar. Itulah sebab mengapa langit perlu dikatakan tujuh. Agar kita bisa memahami bahwa Alam Semesta bagaikan Kubus yang rusuk-rusuknya 11 satuan.

Dapat dibuktikan bahwa di dalam Kubus 11 ini ada satu balok yang ditengah, yang disebut Shuduril ’Aalamiin. Kalau Kubus ini kita belah dua, kita bisa saksikan ada satu balok di tengah-tengahnya.



Bukankah Allah lebih mengetahui karakter apa-apa yang ada dalam Shudur Alam Semesta ?
(Al-Qur’an, Surat ke-29 ayat 10)

berlanjut ke LANGIT TUJUH dan 'ARSYUN 'AZHIM (3)

0 komentar:

Posting Komentar